Pertumbuhan Industri Manufaktur Diproyeksi Naik 5,5%

Sandra Karina, Jurnalis
Senin 01 Agustus 2011 18:20 WIB
Menteri Perindustrian, MS Hidayat
Share :

JAKARTA - Industri manufaktur nasional secara keseluruhan pada triwulan III-2011 bisa bertumbuh di atas 5,5 persen.

"Kalau semua industri manufaktur disatukan, bisa mencapai 5,5 persen. Itu kan pertumbuhan secara tahunan. Tapi, pertumbuhan di triwulan I dan II setiap tahun itu biasanya agak stagnan. BPS juga sudah beritahu itu," kata Hidayat di Jakarta, Senin (1/8/2011).

Menurut Hidayat, pertumbuhan industri manufaktur akan kembali menggeliat pada triwulan III-2011. Pasalnya, sejumlah proyek komitmen investasi akan mulai direalisasikan.

"Investasi termasuk sektor automotif yang komitmennya dinyatakan pada triwulan sebelumnya, akan direalisasikan di triwulan III," ujarnya.

Hidayat menjelaskan, pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang akan menimbulkan efek domino kepada industri kecil.

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, kinerja industri plastik menurun karena belum beroperasinya kilang petrokimia Polytama Propindo sehingga impor PP terus naik. Pemerintah, katanya, berencana akan mengupayakan pengoperasian kembali Polytama dalam waktu dekat.

"Turunnya kinerja industri karet, barang dari karet, dan barang dari plastik, lebih disebabkan oleh kinerja industri plastik yang turun. Penyebabnya karena Polytama tidak berfungsi sehingga impor PP membengkak. Dalam waktu dekat pemerintah akan menghidupkan kembali Polytama," kata Panggah.

Pemerintah juga akan menurunkan Bea Masuk impor PP dari 15 persen menjadi 10 persen guna memacu kinerja industri plastik hilir.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II-2011 naik sebesar 4,79 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain adalah mesin listrik lainnya dan perlengkapannya sebesar 19,96 persen dan logam dasar 18,30 persen. Sedangkan industri yang mengalami penurunan antara lain adalah karet dan barang dari karet dan barang dari plastik sebesar 7,29 persen. (nia)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya