BANDUNG - Menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang rencananya 1 April, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mewaspadai adanya spekulan yang menimbun kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas).
Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mengatakan, untuk mengantisipasi spekulan, pihaknya berkoordinasi dengan semua dinas terkait termasuk dengan Polda Jabar.
"Yang harus dijaga jangan sampai terjadi penumpukan stok barang. Saya sudah sampaikan kepada dinas terkait agar mendata posisi barang Kepokmas agar tak ada lonjakkan karena spekulan," kata Dede, di Bandung, belum lama ini.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh jajaran dinas terkait, untuk menjaga stok kepokmas. Kata Dede, Pemprov Jabar masih punya waktu untuk melakukan persiapan jelang kenaikan BBM.
Untuk penimbunan, pihaknya berkoordinasi dengan Polda Jabar, terutama mengawasi titik-titik penimbunan oleh spekulan yang tersebar di wilayah Jabar. "Biasanya Pantura, tengah, dan selatan Jabar ada (titik penimbunan). Kita segera koordinasi dengan Polda Jabar," katanya.
Untuk saat ini, Pemprov Jabar baru mengimbau dan mengingatkan para spekulan yang biasanya pembeli barang dengan jumlah besar. "Kita punya datanya. Bisa saja ada spekulan yang menimbun akan kita pantau. Kita imbau dulu bukan sweeping," tegasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)