SURABAYA - Meski harga BBM akan naik namun Menteri Negera BUMN Dahlan Iskan memperingatkan agar harga pupuk dan obat-obatan tidak ikut naik.
"Saya sudah instruksikan kepada Pabrik Pupuk dan Obat-obatan milik BUMN tidak menaikkan harga. Karena akan sangat membebani rakyat. Pokoknya semua yang diproduksi BUMN tidak boleh naik. Hanya minyak sawit yang diekspor ke luar negeri kalau mau naik, naik saja," kata Dahlan usai kunjungannya di Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (18/3/2012).
Menurutnya, dampak kenaikan BBM itu tentunya sangat berimabsa bagi semua lini. Bahkan, rakyat pun harus ikut merasakan dampak tersebut. Dengan tidak menaikan harga pupuk dan obat-obatan itu tentunya mengiringi Tarif Dasar Listrik (TDL) yang juga dipastikan tidak naik.
Dahlan juga menyebut dengan tidak menaikan harga Pupuk dan Obat-obatan itu tentunya BUMN tidak mengalami kerugian. Hanya saja masih terpengaruh terhadap labanya saja. "Tidak akan rugi kok. paling hanya labanya yang turun sedikit," ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, kenaikan harga BBM ini tidak dapat dihindari. Siapapun persidennya pasti akan menaikkan harga BBM. Karena memang terpengharuh oleh harga minyak dunia. "Seharusnya jangan demo ke Presiden SBY tapi demonya ke Presiden Obama," cetusnya.
Solusinya saat ini adalah mengajak agar masyarakat tidaK bergantung kepada BBM. Ia mengusulkan untuk membuat pabrik Mobil dan Motor Listrik. Saat ini ribuan motor dan Mobil diproduksi tapi masih menggunakan BBM tentunya hal itu akan berpengaruh. Untuk tahap awal pembangunan Pabrik itu membutuhkan nilai investasi sebesar Rp5 triliun.
"Untuk lokasi yang masih dipertimbangkan adalah PTKAI Madiun, Texmaco. Mungkin Pabrik Mobil Timor masih digunakan. Itu masih kita pertimbangkan," tandasnya. (nia)
(Rani Hardjanti)