"Tanpa Kenaikan, Subsidi BBM Bengkak ke Rp203 T"

R Ghita Intan Permatasari, Jurnalis
Sabtu 24 Maret 2012 12:20 WIB
Ilustrasi. Corbis.
Share :

JAKARTA - Apabila harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tetap tidak dinaikkan, maka dipastikan subsidi dari BBM akan membengkak menjadi 47,9 juta kiloliter (kl) dari kuota BBM subsidi yang dianggarkan oleh pemerintah sebesa 40 juta kl pada tahun ini.

Menteri Keuangan Agus DW Martowardjojo menjelaskan, jika dinilai secara rupiah maka subsidinya akan membengkak menjadi Rp203 triliun dari yang dianggarkan di APBN 2012 sebesar Rp123 triliun.

"Kalau BBM subsidi tidak dinaikkan maka akan terjadi deviasi harga yang besar dengan pertamax. Sehingga pemerintah tidak bisa mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi," ungkap dia kala ditemui dalam Badan Anggaran (Banggar), DPR, Senayan, Jakarta, Sabtu (24/3/2012).

Menrut Agus, jika BBM Subsidi dinaikkan menjadi Rp6.000 per liter, maka jumlah subsdi BBM hanya akan mencapai sebesar Rp137,38 triliun.

Kenaikan BBM subsidi tersebut dilakukan oleh pemerintah untuk merespons harga minyak dunia tinggi yang sudah mencapai rata-rata mencapai USD115 per barel.

Agus Marto menambahkan, kenaikan harga BBM subsidi tersebut dilakukan untuk menjaga APBN menjadi kredibel karena pemerintah menjaga agar defisit yang terjadi dalam APBN tidak melebar lebih dari tiga persen. "Kenaikan harga BBM ini juga bisa dilakukan untuk menjaga alternatif energi lain agar bisa dikembangkan lagi,"pungkasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya