Pengusaha Mebel Resah Kenaikan BBM Ancam Usahanya

Genta Wahyu, Jurnalis
Kamis 29 Maret 2012 14:14 WIB
Ilustrasi. Corbis.
Share :

SOLO - Kalangan pengusaha mebel di Solo, Jawa Tengah, resah dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang akan ditetapkan pemerintah 1 April 2012.

Ketua Paguyuban Pasar Mebel Gilingan, Solo, Jawa Tengah, Sidik Budi mengatakan dengan kenaikan BBM akan berimbas kenaikan bahan baku mebel yang cukup tinggi.

"Selain memicu harga bahan pokok, kenaikan harga BBM,juga akan berimbas terhadap biaya akomodasi karyawan seperti uang makan dan transportasi. Jelas ini sangat memberatkan kami," jelasnya kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/3/2012).

Pasalnya, tambah Sidik, kenaikan yang dipastikan 15-20 persen akan mempengaruhi harga jual mebel. Sedangkan di satu sisi bila harga mebel ikut dinaikan,jelas tidak mungkin.

Karena pasar mebel dalam negeri belum bisa menerima kenaikan harga. Sedangkan disisi lain,serbuan mebel luar negeri yang menawarkan harga murah,sudah masuk ke Indonesia. "Jelas ini pilihan yang sangat sulit bagi kami.kalau tidak dinaikan,kami rugi,kalau dinaikan pasar belum bisa menerima," kata dia.

Menurut Sidik, tidak menutup kemungkinan bila nantinya pasca kenaikan harga BBM nanti,para pengusaha mebel akan menambil opsi pemutusan hubungan kerja karyawannya.

Keputusan mengurangi jumlah karyawan diambil untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. "Kalau sekarang belum ada,ini bukan mengancam, tapi opsi pengurangan karyawan sudah pasti diambil,untuk mempertahankan kelangsungan usahanya," pungkasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya