BALIKPAPAN - Harga tahu tempe di kota Balikpapan dalam waktu dekat diperkirakan akan mengalami kenaikan. Meski tidak ada kaitan langsung dengan isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, namun pengrajin dan koperasi mengalami kesulitan mendapat solar.
"Kita seperti kucing-kucingan, kayak maling jadi takut gara-gara kita kesulitan mendapat solar untuk industri kecil menengah (IKM) pengrajin tahu tempe . Dari biasnya beli lima liter Rp35 ribu sekarang jadi Rp75 ribu, “ ungkap Wakil Sekretaris Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe (Primkopti ), Lisa Yuliani, saat ditemui usai rapat kordinasi distributor dengan Pemkot Balikpapan mengenai sembako di Balikpapan, Jumat (30/3/2012).
Karena itu, dia meminta agar pemkot dan Pertamina bisa mengalokasikan keberadaan solar bagi IKM. “ Kalau solar naik ya kita pasti ikut sesuaikan,” katanya.
Kesulitan pengrajin tahu tempe, juga ditambah lagi sejak dua pekan lalu, bahan utama kedelai import sudah mengalami peningkatan.
"Importir telah menaikan harga kedelai dari Rp6.200 per kg menjadi Rp7.100 per kg. Alasan negara importir seperti Vietnam dan Argentina tengah mengalami kekeringan. Belum lagi harga plastic pembungkus yang juga alami kenaikan,” paparnya.
Karena itu Menurutnya, pihaknya bersama 106 pengrajin tahu tempe di Balikpapan akhir pekan ini akan membahas kenaikan harga eceran tahu tempe "Mereka sudah minta supaya dilakukan penyesuaian karena harga produksi sudah pada naik. Akhir pekan kita akan gelar pertemuan koperasi dengan pengrajin,” ungkapnya.
Diketahui saat ini harga tempe eceran berat 300 gram dijual dengan harga Rp1.600-Rp1.800 sedangkan harga tahu dijual Rp3.500 satu bungkus isi 10 potong.
Sedangkan tahu potong untuk partai atau per ember berisi 200 potong harga tertinggi sampai Rp55 ribu sedangkan Tempe dalam jumlah partai (10 keatas) dijual seharga Rp1600-18000, sedangkan untuk eceran Rp2000-Rp2500 perpotong. "Naiknya berdasarkan kesepakatan pengrajin dan koperasi. Kita akan bahas itu pada akhir pekan ini," ungkapnya.
Saat ini stok kedelai hingga masih cukup untuk 2,5 pekan kedepan dengan jumlah kontainer sebanyak3,5 berisi kedelai. Masing-masing kontainer memuat 23 ton kedelai. Problemnya kata Lisa kemampuan menyimpan kedelai paling lama dua bulan. "Setelah itu akan rusak kualitasnya. Kita tidak berani kalau sampai dua bulan. Karena kita datangkan kedelai dari luar dengan kualitas satu atau dua," akunya.
Keterlibatan pemasok kedelai lokal kata Lisa pernah dilakukan yakni mendatangkan kedelai asal Sulsel namun hasilnya kurang memuaskan.” Pada tahap pertama bagus kualitasnya II namun tahap berikutnya kualitas kurang bagus sehingga pengrajin mengembalikan kedelai kepada kita (koperasi) kita pernah rugi Rp50 juta gara-gara kedelainya rusak,” terangnya.
Sedangkan Assiten II pemkot Balikpapan Sri Sutantinah menyatakan permintaan adanya harga solar untuk IKM masih perlu dilakukan pembahasan dengan melibatkan instansi seperti Pertamina. "Solar untuk IKM ini kita akan coba cari cara. Sekarang inikan solar itu untuk subsidi dan non subsidi ,kalau cari subsidi dia sulit carinya. Makanya kita akan coba libatkan dengan instansi lain sehingga sector IKM ini dapat terlayani dengan baik," tandasnya. (nia)
(Rani Hardjanti)