Pemerintah Berharap Pada Investasi & Konsumsi

R Ghita Intan Permatasari, Jurnalis
Senin 09 April 2012 13:19 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
Share :

JAKARTA - Pemerintah menuturkan bahwa nilai ekspor di Indonesia diperkirakan akan turun. Namun kekurangan ekspor tersebut bisa ditutupi dengan investasi dan konsumsi, sehingga pertumbuhan ekonomi pada kuartal-I 2012 diperkirakan bisa mencapai 6,5 persen.

"Investasi dan konsumsi harus bisa menggantikan peran ekspor di 2012," ungkap Plt Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brojonegoro kala ditemui di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin (9/4/2012).

Bambang pun menambahkan bahwa pertumbuhan investasi tersebut tidak harus tumbuh dua kali lipat untuk dapat menutupi kekurangan ekspor di di 2012, cukup dengan bertumbuh sekira sembilan persen hingga 10 persen bisa menutupi hal tersebut.

"Tidak harus dua kali lipat, tapi kalau bisa tumbuh sembilan persen hingga 10 persen tahun ini itu bisa me-recover kehilangan pertumbuhan dari ekspor,"paparnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan impor selama Januari-Februari 2012 mencapai USD29,5 miliar atau naik 21,4 persen dibanding periode
yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan impor tersebut didorong oleh meningkatnya impor seluruh golongan barang. Struktur impor periode Januari-Februari 2012 didominasi bahan baku atau penolong yang mencapai USD21,3 miliar. "Proporsi impor bahan baku penolong menurun dari 74,7 persen pada Januari-Februari 2011 menjadi 72,2 persen pada Januari-Februari 2012," jelas Wamendag Bayu Krisnamurthi belum lama ini.

Sebaliknya, pangsa barang modal pada periode Januari-Februari 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar 20,2 persen. Hal ini didorong oleh kenaikan impor produk Kendaraan Bermotor dan bagiannya, Besi dan Baja, dan Mesin dan Peralatan Mekanik. Sementara impor barang konsumsi turun dari delapan persen menjadi 7,7 persen.

"Peningkatan impor barang modal dan bahan baku atau penolong terjadi dalam rangka mendukung peningkatan investasi (PMA dan PMDN) 2011 yang tumbuh 20,5 persen," jelas Wamendag.

Impor Indonesia pada Februari 2012 mencapai USD15 miliar atau meningkat sebesar 27,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai tersebut terdiri dari impor non?migas sebesar USD11,5 miliar yang naik 24,5 persen dari Februari 2012 dan impor migas sebesar USD3,5 miliar yang naik 37,3 persen.

Jika dibandingkan dengan Januari 2012, impor Februari 2012 naik sebesar 2,7 persen. Secara kumulatif, total impor Indonesia Januari-Februari 2012 mencapai USD29,5 miliar, terdiri dari impor nonmigas sebesar USD6,5 miliar, naik 18 persen dan impor migas sebesar USD22,9 miliar, naik 22,4 persen.

Di sisi lain, kinerja ekspor Februari 2012 masih mengalami penguatan, naik 8,5 persen menjadi USD15,6 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. Penguatan ini didorong oleh menguatnya ekspor migas yang naik 26,4 persen menjadi USD3,3 miliar dan meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 4,6 persen menjadi USD12,3 miliar.

Secara kumulatif, ekspor Januari-Februari 2012 mencapai USD31,2 miliar atau meningkat 7,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun demikian, peningkatan ekspor ini mengalami pelambatan dibanding peningkatan ekspor tahun lalu yang mencapai 29,1 persen.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya