JAKARTA - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyatakan, produksi minyak dan gas milik KKKS asal Prancis, Total Indonesie, sedang mengalami penurunan.
"Total lagi sakit, rencananya 2.020 mmscfd, tetapi karena ada beberapa masalah di sisi subservice, kemudian ada masalah transportasi dari rig dan peralatan serta turn around, produksi saat ini hanya 1.800 mmscfd," demikian dikatakan Deputi Operasional BP Migas Rudi Rubiandini ditemui di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Dengan adanya hambatan yang ditemui Total ini, BP Migas berharap agar Total dapat segera melakukan perbaikan segera mungkin karena kalau tidak, KKKS asal Prancis ini dapat kehilangan produksinya.
"Total bisa kehilangan opportunity, 18-20 kargo dan ini bukan hal kecil. Kami sangat mendukung Total untuk menyelesaikan subsurface problems ini," lanjut dia.
Sebagai informasi, Total Indonesie, mengoperasikan beberapa blok migas di Indonesia, seperti blok lepas pantai Mahakam di Kaltim yang memberikan kontribusi sekira 30 persen gas Indonesia.
Total juga memiliki saham-saham di Blok Sebuku, Amborip, Laut Arafuru, South West Birds Head serta blok eksplorasi lepas pantai laut dalam di Selat Makassar seperti Sageri, South Sageri, dan Sadang.
(Widi Agustian)