JAKARTA - PT Total Oil Indonesia memutuskan untuk menutup 18 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jabotabek dan Bandung. Keputusan ini selaras dengan strategi Total secara global dalam hal manajemen portofolio secara aktif.
"PT Total Oil Indonesia sudah hadir di Indonesia sejak tahun 2003 dan kami tetap berkomitmen untuk terus menyediakan produk dan layanan unggulan di Indonesia, termasuk pelumas dan produk specialty lainnya," ujarnya Marketing Manager Total Oil Indonesia Magda Naibaho, Jumat (7/5/2021).
Baca Juga: Total Tutup Bisnis SPBU di Indonesia, Persaingan Makin Ketat
Sementara Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai persaingan bisnis SPBU di Indonesia semakin hari semakin ketat. Apalagi dengan hadirnya BP dan juga VIVO selain Shell, maka Total semakin tertekan.
Menurut dia, masyarakat lebih suka dengan merek besar seperti Shell karena banyak promosi dan juga BP-AKR yang sekarang mulai gencar membuat cabang di beberapa wilayah di Jadetabek. Sementara VIVO masih terkenal karena mengeluarkan produk murah dengan ron 89 mereka menjadi promosi gratis juga untuk BBM jenis lain.
Baca Juga: Ada Kudeta Militer, Ini Alasan Total Tetap Beroperasi di Ladang Gas Myanmar
"Produk Total oleh penggunaan kendaraan juga kurang menarik jika dibandingkan SPBU swasta lainnya. Saya kira itu yang menyebabkan Total harus menutup semua SPBU mereka di Indonesia," jelasnya.
Di sisi lain, bisnis SPBU ritel di Indonesia dinilai masih sangat menarik. Hal ini seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia setiap tahunnya.