JAKARTA - Kehidupan nelayan di pesisir Jakarta mengeluhkan bila mereka sudah tidak bisa menangkap lagi akibat limbah yang mencemari lingkungan tersebut.
Kardana (49 tahun), nelayan yang tinggal di wilayah Muara Angke, Jakarta Utara mengatakan sudah sekira dua bulan lamanya, tidak berpenghasilan. Pasalnya, lokasi penangkapan ikan yang biasa ditujunya, sudah terkena limbah.
"Nah ini kan sekarang lagi susah, lagi ada air limbah, kan banyak ikan pada mati semua, jadi sekarang ya nganggur," tuturnya, seusai mendapatkan sembako BRI Peduli-Sindomedia, di Muara Angke, Jakarta, Minggu (15/4/2012).
Dia mengaku, dalam satu hari, biasanya pria asli Indramayu tersebut mendapatkan sekira Rp20 ribu-Rp25 ribu. Sehingga apabila dua bulan tidak berlayar, maka dia sudah kehilangan sekira Rp1,2 juta. "Emang total enggak ada sama sekali," tegasnya.
Kardana pun hanya bisa berharap ada program dari pemerintah untuk pembersihan lokasi mata pencahariannya dari air limbah.
Maka dari itu, BUMN peduli yang diselenggarakan oleh BRI dan Sindomedia cukup membantu para nelayan dan masyarakat di pesisir pantai. Kardana mengaku sembako yang diberikan, sangat membantu dia dan keluarganya.
"Ya adalah harapannya, ada bantuan sekarang yah Alhmdulillah. Sangat terbantu sekali, buat keluarga, anak tiga di rumah," pungkas bapak yang sudah delapan tahun jadi nelayan tersebut.