BATAM - Hengkangnya beberapa perusahaan asing dari Batam akibat ketidakjelasan kepastian hukum menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Ketua DPD Irman Gusman menyatakan prihatin atas kerusuhan yang terjadi di Batam pascatuntutan kenaikan upah pekerja.
Irman mengatakan, harusnya pembahasan upah pekerja tidak harus berlarut larut yang akhirnya menimbulkan kemarahan para pekerja. Akibatnya banyak para investor yang akhirnya enggan melakukan investasi di Indonesia.
"Alasannya tentu saja masalah keamanan, akibatnya daya tawar Indonesia rendah dalam menarik investor," kata Irman, Kamis (18/4/2012).
Dia juga menyatakan, hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah masih tarik ulur. Irman menilai kurangnya keamanan yang berujung kerusuhan sesungguhnya hanya merugikan pengusaha dan pekerja sendiri.
Meski begitu, tingkat pertumbuhan ekonomi Batam yang mencapai tujuh persen dianggap cukup baik jika dibanding daerah lain di Indonesia. Dia juga berharap Natam bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.
(Widi Agustian)