Impor Pangan, Lebih Penting WTO atau Rakyat?

Bramantyo, Jurnalis
Rabu 18 April 2012 13:25 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
Share :

SOLO - Indonesia dinilai tidak perlu melakukan impor pangan. Karena negara ini sebenarnya bisa menghasilkan sendiri.

"Kalaupun alasannya WTO, kita harus berani sampingkan WTO. Penting WTO ataukah rakyat. Kan penting rakyat," tegas Guru Besar Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Gunawan Sumodiningrat saat ditanya soal impor pertanian di Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/4/2012).

Saat ditanya apakah petani kita mampu meningkatkan hasil pertanian dalam rangka menutup kebutuhan pangan? Gunawan menegaskan, petani mampu dan bisa meningkatkan hasil pertanian. Tinggal bagaimana pemerintah mengendalikan pasar hasil pertanian.

Dia mengungkapkan, hampir 65 persen kebutuhan pangan Indonesia dari impor. Hasil pertanian yang diimpor, di antaranya adalah beras, gula, kedelai, bawang merah, bawang putih dan sebagainya. Padahal lebih dari penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan sebagian besar hidup dari pertanian.

"Adanya impor kebutuhan pangan itu sungguh merugikan sektor pertanian. Kalaupun ada kekurangan terkait dengan kebutuhan pangan, seharusnya yang dibangun, bagaimana meningkatkan produktivitas pertanian seoptimal mungkin. Bagaimana mendorong para petani bisa meningkatkan hasil pertanian. Bukan impor," tandasnya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya