JAKARTA - Pemerintah batal menerapkan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang mengacu pada kapasitas mesin. Hal tersebut lantaran mobil yang memiliki mesin lebih dari 1.500 cc tak lagi menggunakan Premium.
Menteri Koordinator Hatta Rajasa mengungkapkan, opsi penerapan pengendalian berdasar kapasitas mesin (cc) ini tidak diimplemetasikan oleh pemerintah. Pasalnya, berdasarkan data yang dia terima, sebagian kendaraan yang memiliki kapasitas 1.500 cc ke atas sudah menggunakan pertamax.
"Pokoknya kita tidak memilih sesuatu yang dapat membuat kegaduhan yang luar biasa. oleh karena itu, opsi tersebut saya rasa bukan opsi yang baik untuk bangsa kita ke depannya," jelas Hatta kala berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (4/5/2012).
Sebelumnya, pemerintah akan menunda pembatasan BBM subsidi untuk mobil berdasarkan cc. Pasalnya, pembatasan berdasarkan cc kendaraan ini diakui sulit untuk diterapkan.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, dia dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa sudah melakukan konsultasi dengan presiden. Menurutnya, pemerintah telah mencoba menerapkan uji coba di lapangan.
"Dengan permen itu akan sulit, dan kami akan melakukannya dengan sporadis. Saudara sudah tahu sekarang di beberapa tempat tidak ada yang premium yang ada pertamax semua, jadi ini cara kita dan tidak akan ada," jelas dia.
Oleh karena itu, khusus untuk pembatasan dengan cc atau dengan tahun produksi mobil, sementara akan ditunda sampai waktu yang tidak dapat ditentukan.
(Martin Bagya Kertiyasa)