Smart Grind, Solusi Energi Alternatif

Pebrianto Eko Wicaksono, Jurnalis
Minggu 03 Juni 2012 17:31 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
Share :

JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan demo Plant Smart Micro Grid yang mampu mengintegrasikan dan mengatur pemanfaatan berbagai pembangkit listrik energi terbarukan baik energi surya, angin, air, biomassa termasuk diesel.

Smart grid merupakan pendekatan baru untuk mengoperasikan sistem tenaga listrik yang memanfaatkan teknologi komunikasi, komputer dan cyber dalam menyalurkan energi listrik di masa datang.

“Smart grid didukung berbagai teknologi maju, baik peralatan elektronik maupun piranti teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini merupakan solusi tepat di era semakin meningkatnya pemanfaatan berbagai energi terbarukan.” Kata teri Riset dan Teknologi Gusti M Hatta memelalui laporan tertulis, minggu (3/6/2012).

Mneurut dia, energy yang berasal dari fosil (BBM) diperkirakan akan habis di 2025. Karena itu, Indonesia harus mengembangkan energy terbarukan seperti menggunakan tenaga surya, air dan angin. "Saya sangat mendukung pembuatan demo Plant Smart Micro Grid. Karena ini merupakan teknologi masa depan yang sangat ramah lingkungan dan dapat menjadi solusi terhadap krisis energy yang terjadi saat ini,” kata Gusni.

Smart grid, merupakan pilot percontohan yang mengintegrasikan energi surya, mikro hidro, dan pembangkit diesel dengan tujuan  untuk mengurangi penggunaan bahan bakar diesel yang banyak digunakan di daerah terpencil seperti Sumba.

”Implementasi Smart Grid akan memberi keuntungan yang lebih besar karena jumlah pembangkit terbarukan dan unit penyimpan yang terdistribusi dan terintegrasi meningkat, efisiensi meningkat, biaya operasional menurun, keandalan meningkat dan emisi CO2 menurun,” ungkap Kepala BPPT Marzan A Iskandar.

Dengan Smart Grid, diharapkan dapat menjadi rujukan baik dari segi teknologi maupun dari segi keekonomiannya termasuk rujukan untuk membuat smart grid jual-beli listrik di perkotaan. Demo plant smart microgrid Sumba berada di Desa Billa Cenge, Sumba Barat Daya yang mengintegrasikan pembangkit surya berkapasitas 500 kWp ke dalam sistem jaringan 20kV milik PLN.

Jaringan PLN itu saat ini didukung dua pusat pembangkit listrik tenaga diesel di Kota Waikabubak (7 unit) dan di Kota Waitabula (4 unit) serta pembangkit mikrohidro di desa Lokomboro (3 unit).

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya