Dolar Australia Ketularan Bursa Asia

Yuni Astutik, Jurnalis
Sabtu 09 Juni 2012 16:10 WIB
Ilustrasi
Share :

JAKARTA - Dolar Australia, atau yang lebih dikenal dengan Aussie akhirnya tidak mampu menahan kejatuhan saham-saham bursa Asia.

Dolar Australia merupakan salah satu mata uang yang memliki yield tinggi. Namun pada Jumat lalu diperdagangkan melemah. Pelemahan tersebut terjadi setelah data ekonomi Australia menunjukkan defisit perdagangan yang memburuk, lebih dari estimasi April.

"Sentimen pasar belum beralih ke resiko, sehingga membebani mata uang Australia," kata Kengo Suzuki, analis mata uang pada Mizuho Securities Co. di Tokyo, seperti yang dikutip dari Monex di Jakarta, Sabtu (9/6/2012).

Impor Australia tercatat mampu melampaui ekspor sebesar 203 juta Aussie atau setara dengan USD200 juta pada April, dari angka bulan sebelumnya yang juga direvisi menjadi USD1,28 miliar, menurut laporan Biro Statistik hari Jumat. Hasil tersebut juga jauh lebih sedikit dibandingkan ekspektasi defisit sebesar 900 juta Aussie dari para ekonom dalam sebuah survei.

Padahal sebelumnya, sejumlah analis mengatakan jika dolar Australia menjadi salah satu mata uang yang dipilih pelaku pasar selain dolar di tengah kondisi yang tidak pasti seperti saat ini. Dolar Australia juga bersanding dengan mata uang yen Jepang yang dianggap sebagai save heaven.

Dealer valuta asing di BRI, Putu Andi Wijaya menuturkan, dalam kondisi yang volatile seperti saat ini, ada dua mata uang yang dinilai sebagai save heaven selain mata uang dolar. Dua mata uang itu adalah yen Jepang dan dolar Australia.

"Kenapa yen, karena itu memang save heaven dan masih banyak diburu. kalau dolar Australia karena di sana tidak ada masalah politik. Paling yang mempengaruhi Australia hanya harga komoditas dunia," tandasnya. (nia)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya