JAKARTA - Analis Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan kabar tentang ancaman kebangkrutan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hanyalah rumor. Sebab dari sisi pendapatan, BUMI masih mencatatkan kenaikan yang cukup berarti.
"Pencatatan kerugian yang dilakukan oleh perseroan hanyalah potensi kerugian dan secara finansial tidak mengganggu keuangan perusahaan," ujar Reza di Jakarta, Kamis (30/8/2012).
Menurut Reza, BUMI tetap berpotensi mencapai target kinerja perusahaannya dan tetap on track untuk mencapai 100 juta ton di 2014. Bahkan pembayaran utang juga tidak ada yang default.
Reza menambahkan, sebetulnya rugi bersih BUMI hanya kerugian secara pencatatan, jadi sifatnya masih potential loss, belum direalisasikan karena itu menyangkut posisi portofolio derivatif perusahaan yang tidak mengganggu cashflow perusahaan.
"Jika dilihat dari segi pendapatan, sebetulnya BUMI masih mencatat kenaikan sebesar sembilan persen dari USD1,792 miliar menjadi USD1,946 miliar. Pada posisi laba usaha pun masih mencatat angka positif USD239,165 juta. Dari angka ini, artinya perseroan masih mencatatkan keuntungan," tegasnya.
Hanya saja Reza mengakui bahwa pada pos beban lain-lain, laba tersebut seolah terpangkas karena adanya kerugian derivatif yang sifatnya masih berupa potensi.
"Dalam pencatatan akuntansi, posisi portofolio derivatif itu tetap dicatatkan hanya untuk menggambarkan posisi keuangan per akhir periode dengan asumsi kerugian portofolio tersebut direalisasi. Tapi sebetulnya itu belum terealisasi. Kalau di triwulan III, nilai derivatifnya normal kembali, BUMI tidak akan rugi," paparnya.
Reza menjelaskan, secara industri, harga batu bara memang sedang dalam tren penurunan. Namun demikian, BUMI dinilainya tetap memiliki prospek, khususnya mengingat pendapatan BUMI masih meningkat di tengah penurunan harga batu bara global.