MEDAN - Jalan arteri non-tol penghubung ke Bandara Kuala Namu belum rampung dan diprediksi terpangkas akibat terkendala pembebasan lahan. Kendati demikian,
Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjonugroho memastikan operasional Bandara Kuala Namu tetap dioperasikan pada 2013 mendatang.
"Bandara sudah hampir rampung dan dapat dioperasikan tepat waktu, Maret 2013 mendatang. Masalahnya saat ini jalan arteri non-tol dari Simpang Kayu Besar-Tanjung Morawa yang harus sudah selesai hingga kini baru rampung 11,27 kilometer (km), atau 83,5 persen dari 13,5 km yang dianggarkan. Kemungkinan dari empat jalur dua arah yang akan dibangun untuk jalan arteri itu, sementara akan dioperasikan dua jalur dua arah. Sembari menunggu pembebasan lahan selesai. Intinya operasional di 2013 tak boleh molor lagi," jelasnya, Kamis (30/8/2012).
Gatot meminta masyarakat untuk kooperatif dalam pembebasan lahan, karena keberadaan jalan arteri tersebut tentunya akan menguntungkan masyarakat juga.
"Sebagai bandara terbesar kedua di Indonesia nantinya, bandara ini akan menjadi pintu gerbang utama ke Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yang relatif baik, dan akan terus membaik dengan adanya kawasan ekonomi eksklusif, tentunya akan menguntungkan masyarakat yang berada di sekitar bandara juga. Jadi kita minta agar kooperatif," tandasnya.
Pemprov Sumut menargetkan penyelesaian jalan arteri menuju Bandara Kuala Namu yang tersisa sekitar 2,2 km itu, dapat dirampungkan paling lambat November 2012, sehingga dapat digunakan untuk jalur transportasi kenderaan untuk membawa kelengkapan peralatan finalisasi bandara.
"Pada umumnya semua hambatan pembangunan jalan arteri ini dapat diatasi. Kecuali pembebasan lahan HGU yang sudah diganti rugi pada PTPN II tahun 2009 dan 2012 lalu. Dimana di atas lahan tersebut masih ada bangunan milik masyarakat sebanyak 107 KK yang minta ganti rugi tanah dan bangunan. Kalau untuk itu belum dapat kita pastikan, tapi untuk dua jalur dua arah, November ini rampung," tutupnya.
(Widi Agustian)