JAKARTA - Pemerintah mengaku belum melakukan pertemuan kembali dengan Dewan Perwakilan Rayat (DPR) untuk pengajuan tambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, meski kuota BBM tahun ini hampir habis.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengatakan, pihaknya belum mengadakan pertemuan untuk pengajuan tambahan kuota BBM bersubsdi. Padahal, sisi kuota BBM bersubsidi tahun ini tinggal 10 kiloliter (kl) dari kuota yang ditetapkan sebesar 40 kl.
"Belum dapat jadwal," ungkap Rudi di Graha Sawala, Jakarta, Senin (3/9/2012).
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan sampai Agustus 2012, realisasi konsumsi BBM subsidi sudah mencapai 29,32 juta kl sehingga kuota BBM bersubsidi hanya tinggal sekira 10 juta kl.
"Stok BBM subsidi saat ini tinggal sekira 10 juta kl lagi," kata Ali.
Ali menambahkan, kuota BBM yang sebesar 10 juta kl tersebut tidak akan mencukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai November tahun ini.
"Dari jumlah tersebut jika dibagi per bulan, konsumsi rata-rata mencapai 3,6 juta kl," ungkap Ali. (gna)
(Rani Hardjanti)