DEPOK - Pasca Idul Fitri, tren tenaga kerja informal di Depok mulai naik. Namun karena bukan ber-KTP Depok dan merupakan warga pendatang, data dan jumlah mereka tak bisa terpantau Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok.
Kepala Bidang Hubungan Industri Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Rika Kamila mengatakan Depok sebagai kota penyangga merupakan magnet bagi mereka yang ingin mengadu nasib. Peningkatan jumlah tenaga kerja justru terjadi di sektor informal.
"Misalnya para pendatang yang ingin menjadi pembantu rumah tangga (PRT). Dari catatan kami, Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang banyak dilirik oleh para pendatang. Namun kami enggak bisa mendata karena mereka bukan warga Depok, mungkin kalau di yayasan baru bisa terpantau," ujarnya kepada wartawan, Senin (3/9/2012).
Rika mengimbau kepada masyarakat agar jeli memilih PRT untuk mencegah tingkat kriminalitas. Masyarakat, kata dia, diminta cerdas dan berhati-hati dalam memberikan kepercayaan terhadap orang lain. Apalagi, mereka adalah orang asing yang sebelumnya belum dikenal.
"Maraknya kasus pencurian yang dilakukan oleh PRT merupakan kelalaian masyarakat," ungkapnya.
Dirinya menyarankan memilih PRT sebaiknya melalui yayasan penyalur tenaga kerja yang dipercaya. "Lebih baik datangi yayasan yang menyediakan PRT secara resmi. Biayanya memang agak mahal, tapi itu lebih terjamin," ungkap Rika.
Dirinya menjelaskan risiko mencari PRT secara sendiri tanpa melalui yayasan cukup mendatangkan risiko.
"PRT yang sudah terdaftar di yayasan jelas asal-usulnya, karena sebelumnya mereka didata. Sedangkan jika mencari sendiri atau dibantu orang kejelasan PRT tersebut terkadang belum lengkap. Jika sudah terjadi tindakan kriminal seperti pencurian, penjualan anak masyarakat tidak bisa menuntut ke siapa-siapa. Dalam hal ini, pihak RT/RW, kecamatan, kelurahan memiliki andil besar dalam hal pendataan pendatang baru," papar Rika.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakarsos Catur Tri Astuti mengatakan, pasca-Lebaran para pendatang yang sudah terdaftar sebagai warga Depok dan belum bekerja dapat langsung mendaftarkan diri ke Pemda Depok agar segera mendapatkan penanganan.
"Misalnya kegiatan job fair Juli lalu diharapkan dapat mengurangi pengangguran di kota Depok. Kami telah bekerjasama dengan para investor dan pengembang perindustrian yang mendirikan perusahaan ataupun pabrik di kawasan Depok agar lebih memprioritaskan warga Depok sebagai tenaga kerja ditempatnya," tutur Catur.
Selain PRT, para pendatang datang ke Depok umumnya bekerja di bidang ritel atau kuliner. Namun untuk tenaga kerja formal tak terpengaruh dengan musim Idul Fitri karena sudah memiliki jadwal rekruitmen tersendiri. (gna)
(Rani Hardjanti)