Rupiah Diproyeksi Masih Terus Melemah

Rizkie Fauzian, Jurnalis
Senin 01 Oktober 2012 07:22 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Nilai tukar rupiah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi mengalami pelemahan. Pergerakan rupiah diperkirakan berkisar pada level Rp9.590-Rp9.610 per USD.

Menurut analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih, pelemahan tersebut dipicu berbagai indeks future yang ditutup turun. Selain itu, tekanan juga datang dari proyeksi inflasi September yang melemah.

"BPS akan mengumunkan angka inflasi bulan September, seiring dengan telah berakhirnya faktor musiman yang membuat inflasi tinggi dalam dua bulan terakhir, kemungkinan inflasi ini akan relatif rendah," katanya dalam ulasan hariannya, Senin (1/10/2012).

Kami perkirakan angka inflasi berada pada kisaran antara 0,16 persen mom sampai 0,33 persen mom atau 4,49 persen yoy sampai 4,64 persen yoy. Di sisi lain, sentimen global cenderung negatif.

"Hari ini sentimen global cenderung negatif memfaktor pelemahan indeks manufaktur Cina yang melemah selama 11 bulan bertutut-turut," jelasnya.

Melemahnya manufaktur Cina justru menimbulkan spekulasi yang semakin kuat terhadap kemungkinan stimulus pemerintah, terlebih lagi menjelang alih kepemimpinan di dalam partai komunis pada bulan November mendatang.

"Sementara itu dari UE, pertemuan menteri keuangan pada 8-9 Oktober akan menentukan arah kebijakan untuk mengatasi krisis utang UE, ketidakyakinan investor terhadap solusi krisis telah membuat imbal hasil Spanyol terus meningkat dan euro melemah pada akhir minggu lalu," kata dia.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya