Sumatera Utara Dibanjiri Jagung Impor

Wahyudi, Jurnalis
Senin 01 Oktober 2012 16:08 WIB
Ilustrasi. (Foto: Ist)
Share :

MEDAN - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumatera Utara mencatat tingginya angka importasi komoditas jagung di Sumatera Utara. Hingga Juni 2012 lalu, importasi komoditas ini telah mencapai 42.872 ton, di mana pada sebagian besar diimpor untuk kebutuhan pakan ternak dari India.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Sumut Suyono mengatakan, besarnya permintaan jagung impor ke Sumut ini, berbanding lurus dengan tingginya kebutuhan bahan baku oleh pabrik pengolahan pakan ternak yang tumbuh subur di Sumut.

Menurutnya, meski Sumut terbilang sebagai salah satu produsen komoditas jagung yang cukup besar, namun ada kecenderungan para produsen pakan ternak lebih memilih menggunakan jagung impor, karena harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih baik.

"Berdasarkan data BBK Pertanian di belawan, pemesanan jagung impor hingga Juni lalu sudah mencapai 42.872 ton. Seluruhnya merupakan pesanan dari pabrik pengolahan pakan ternak. Jagung kita bukan tidak ada, tapi ya itu, karena harga lebih murah, lalu keberlangsungan pasokan ada, kualitas pun terjamin, maka akhirnya mereka lebih memilih impor," ungkap dia di Medan, Senin (1/10/2012).

Melihat tingginya angka importasi komoditas jagung ini, pemerintah menurut Suyono tak hanya tinggal diam. Ia mengatakan jika pemerintah provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Pertanian Sumut, telah melakukan revitalisasi dengan meningkatkan kapasitas produksi petani.

Bahkan di 2012 ini, jumlah produksi petani di Sumut ditargetkan mencapai 1,5 juta ton lebih. "Melarang mereka impor juga bukan solusi. Karena faktanya memang tingkat kebutuhan jagung kita lebih tinggi dibandingkan produksi lokal," tambah dia.

Meski begitu, dia mengatakan akan berupaya untuk meningkatkan produksi agar importasi tak lagi perlu dilakukan. Menruutnya, pada 2012 sudah ditargetkan sekira 297.430 hektare lahan dapat ditanami jagung, dengan target panen 291.481 hektare.

"Dengan target peningkatan produktifitas hingga 51,48 kwintal perhektare, total produksi hingga akhir 2012 ini kita targetkan mencapai 1.500.552 ton. Sekarang saja sudah 962.349 ton,” tukas dia.

Sementara itu Ketua Himpunan Petani Jagung Indonesia (Hipajagin) Sumut Jemaat Sebayang mengaku menurunnya kapasitas produksi selama ini juga merupakan kelalaian pemerintah.

"Penghasil jagung di Sumut ini kan enggak banyak juga. Apalagi hampir 50 persen sudah beralihfungsi, khususnya di Karo, Simalungun dan Dairi. Kalau lahannya tidak ada, terus apa jagungnya dipaksa berbuah dari tiga menjadi lima setongkol. Itu kan mustahil," tukas dia.

Untuk saat ini di Sumatera Utara, Kabupaten Karo menjadi daerah sentral terbesar penghasil jagung. Produksinya hingga Agustus 2012 sudah mencapai 369.361 ton, kemudian diikuti Kabupaten Simalungun sebanyak 214.705 ton dan terakhit Kabupaten Dairi sebanyak 102.863 ton.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya