JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) memiliki potensi penguatan. Rupiah diproyeksi berada pada level Rp9.560 sampai dengan Rp9.570 per USD.
Menurut analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih, hal tersebut karena pada September nyaris tidak terjadi inflasi. Angka inflasi yang diumumkan BPS sebesar 0,01 persen mom (4,31 persen yoy), nyaris mencatat tidak ada inflasi.
"Inflasi ini sangat rendah karena ada deflasi yang cukup besar pada bahan makanan dan kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan," katanya dalam riset harian, Selasa (2/10/2012).
Deflasi terjadi karena telah melalui faktor musiman yaitu lebaran dan mudik. Selain itu ISM manufacturing indeks kembali di atas level 50. Kenaikan indeks ini membantu mengurangi kekhawatiran pelemahan ekonomi AS, kembali ke arah pelemahan karena efek resesi ekonomi Uni Eropa.
"Di saat yang sama indeks manufactur China masih tercatat penurunan, pesimistis juga terlihat pada manufaktur besar di Jepang," katanya.
(Widi Agustian)