Punya Utang, PLN Terjebak Gunakan Produk China

Pebrianto Eko Wicaksono, Jurnalis
Selasa 09 Oktober 2012 18:43 WIB
Direktur Utama PLN Nur Pamudji
Share :

JAKARTA - PT PLN (Persero) mengaku terjerat oleh syarat yang dikeluarkan China terkait dengat utang yang mengharuskan menggunakan produk China.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan PLN tidak bisa menolak syarat tersebut karena merupakan kebijakan dari negara Tirai Bambu. Hal ini membuat PLN sulit untuk memilih alternatif produk yang akan dipakai untuk kompenen proyek PLN.

"Kalau pinjaman dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan JICA itu tidak mengikat produknya. Kita masih bisa beli dari Eropa," kata Nur di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/10/2012).

Nur menjelaskan, proyek PLN yang didanai oleh China adalah proyek 10 ribu megawatt (mw) dan komponennya juga berasal dari China.

Selain itu, Nur menambahkan pembangunan jembatan Surabaya Madura (Suramadu) dan pembangunan rel kereta api jalur ganda juga berasal dari China.

"Pertama yang 10 ribu mw produknya jelas dari China. Kedua pinjaman yang sepaket dengan jembatan Suramadu dan rel ganda," tambah Nur.

Nur menjelaskan, proyek 10 ribu mw tersebut adalah proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang diperkirakan menghabiskan dana sebesar USD300 juta.

"Terutama PLTU di Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan. Itu adalah pinjaman ketat jadi barangnya harus dari China, 2x50 mw serta 2x100 mw. Kira-kira ya sekira USD300 juta," tutup Nur. (gna)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya