Peran China Bagi Ekonomi Asia Tenggara

Arpan Rachman, Jurnalis
Sabtu 08 Desember 2012 16:33 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

MAKASSAR – China mulai memainkan peran yang lebih penting sebagai sumber pertumbuhan produk barang jadi, terutama untuk negara-negara Asia Tenggara. Secara relatif permintaan China digabungkan dengan permintaan G3 untuk barang jadi meningkat dari 6 persen di 2000 menjadi 23 persen pada 2009.
 
Akselerasi ekonomi China, khususnya di kawasan regional Asia Tenggara itu dikemukakan oleh Vice President Bussines Development PT OSK Nusadana Securities Indonesia, Berlian Juveny, kepada sejumlah awak pers di Hotel Singgasana, Makassar.
 
Berbicara dalam forum pelatihan bagi wartawan pasar modal, Berlian mengungkapkan eksposur Indonesia ke China (sebesar 2,8 persen dari PDB) relatif kecil dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Menurutnya, Singapura memiliki eksposur tertinggi, sebesar 16,4 persen, meski kini turun menjadi 6,3 persen karena NODX/Non-Oil Domestic Exports.

“Ekspor bisa naik lagi 0,7 persen jika paket stimulus diimplementasikan. Bagaimanapun, kami mengharapkan stimulus bisa mencapai target kali ini,” lanjutnya.
 
Oleh karena itu, bila pertumbuhan China goyah, dampak terhadap eksportir Indonesia cenderung minim. Hal ini mirip dengan dampak dari gonjang-ganjing zona euro.

“Studi 2010 oleh MAS (Monetary Authority of Singapore) menunjukkan bahwa ekspor Asia Tenggara bisa tumbuh 0,9 persen jika permintaan domestik China meningkat sebesar 1 persen atau dibandingkan 2,3 persen dari negara-negara G3,” sambung Berlian.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya