LONDON - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi mendorong ASEAN dan Amerika Latin memantapkan kerja sama bidang ekonomi dan perdagangan sehingga dapat memberikan manfaat bagi rakyat di kedua kawasan.
Hal itu disampaikan Menlu Retno saat memimpin Pertemuan kedua Tingkat Menteri ASEAN-MERCOSUR di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-72 PBB di New York, Amerika Serikat bersama Menlu Brazil, Aloysius Nunes Ferreira selaku ketua MERCOSUR, demikian keterangan dari Ditjen Kerja Sama ASEAN, Kemlu yang diterima Antara, Minggu (24/9/2017).
“ASEAN dan MERCOSUR harus mampu memberikan manfaat nyata bagi rakyat di kedua kawasan terutama dibidang ekonomi dan perdagangan,” ujar Menlu Retno Marsudi dalam keterangan pers yang diterima Antara, Minggu.
Menlu Retno menekankan perlunya kerja sama ASEAN-MERCOSUR menjadi "driving force" atau mesin penggerak dalam promosi budaya dan contoh pada kemitraan global.
Pertemuan juga menekankan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, pembangunan, pariwisata, serta konektivitas termasuk "people to people contact".
Pertemuan juga mendorong interaksi bisnis dan partisipasi pebisnis pada kegiatan pameran perdagangan dan investasi di masing-masing kawasan.
Dengan demikian, para pebisnis bisa secara langsung melihat dan mencari peluang pengembangan bisnis mereka ke depannya. Di samping itu, interaksi dan penguatan UMKM di kedua kawasan juga dipandang penting untuk ditingkatkan.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan kedua kalinya setelah Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-MERCOSUR pertama yang dilaksanakan di Brasilia, Brasil, pada 2008. Pertemuan menunjukkan keseriusan kedua belah pihak untuk kembali mengaktifkan kerja sama yang sudah ada namun sempat terhenti beberapa tahun belakangan.
Mercado Comun del Sur/Common Market of the South (MERCOSUR) merupakan trading block di kawasan Amerika Selatan. MERCOSUR didirikan oleh Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay pada Maret 1991 melalui Treaty of Asuncion.
Total populasi MERCOSUR mencapai 289 juta penduduk dengan tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 1,32 persen. Ada pun pendapatan per kapita penduduk di kawasan tersebut mencapai 11.573 dolar AS (setara Rp153 juta) per tahun.
(tro)
Follow Berita Okezone di Google News
(rhs)