Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi RI Ditaksir 5,3% pada 2018, Bagaimana dengan Malaysia?

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 18 Desember 2017 |14:42 WIB
Ekonomi RI Ditaksir 5,3% pada 2018, Bagaimana dengan Malaysia?
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Asia tenggara menjadi kawasan dengan kinerja ekonomi yang sangat baik. Bahkan, tahun ini Asia Tenggara mencatatkan rekor pertumbuhan ekonomi hingga 5%.

Economic Advisor and Oxford Economic Lead Asia Economics Institute of Charter Accountant ini England and Wales (ICAEW) Sian Fenner mengatakan, banyak faktor yang membuat ekonomi di Asia Tenggara bisa tumbuh cepat jika dibandingkan dengan kawasan lainnya. Salah satunya adalah membaiknya prospek pertumbuhan ekonomi dunia.

Baca juga: Top! PDB Indonesia Tertinggi Se-Asia Tenggara, Ini Buktinya

"2017 adalah tahun yang baik bagi kinerja ekonomi Asia Tenggara. Sejumlah faktor telah berkontribusi pada pertumbuhan kuat tahun ini, salah satunya adalah prospek pertumbuhan dunia yang meningkat berkat berkurangnya keprihatinan atas meningkatnya proteksionisme perdagangan dan ketahanan permintaan domestik yang berkelanjutan, yang juga didukung oleh kebijakan makro yang akomodatif," ujarnya dalam acara Ekonomi Outlook ICAEW di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (18/12/2017).

Membaiknya perekonomian ini juga berdampak kepada ekonomi pada negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Salah satunya adalah perekonomian negara Malaysia yang diprediksi akan cerah.

Baca juga: Simak! Begini Alasan Gerindra Tolak RAPBN 2018 Ala Jokowi

"Prospek pertumbuhan ekonomi yang cerah bagi Malaysia, yang didukung oleh meningkatnya ekspor dan investasi total. Malaysia menandai peningkatan terkuat dalam pertumbuhan tahunan sejak tahun 2014, menentang ekspetasi kuartal III, dan tumbuh pesat hingga 6,2% tahun-ke-tahun dari 5,8% pada kuartal II," jelasnya.

Menurut Sian, cerahnya pertumbuhan ekonomi Malaysia juga seiring dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang melonjak hingga 1,8% setiap kuartalnya. Di mana kontribusi terbesar berasal dari belanja pemerintah.

Baca juga: Ekonomi RI Tahun Depan Ditarget 5,4% dengan Belanja Negara Rp2.220 Triliun

"Secara berurutan, pertumbuhan PDB utama juga melonjak hingga 1,8% kuartal-ke-kuartal dibandingkan dengan 1,3% di kuartal sebelumnya. Selain belanja pemerintah. komponen PDB lainnya juga meningkat," jelasnya.

Tak hanya itu, tekanan inflasi pada Malaysia juga terus meningkat seiring dengan ramahnya reflasi global seiring pertumbuhan yang terus meningkat. Selain itu, inflasi juga dipengaruhi oleh membaiknya perdagangan dunia dan harga komoditas yang lebih tinggi.

"Tekanan inflasi di sejumlah negara Asia Tenggara, terutama Malaysia dan Filipina, telah meningkat seiring dengan ramahnya reflasi global sebagai hasil dari pertumbuhan yang meningkat, perdagangan dunia yang memulih dan harga komoditas yang lebih tinggi," ucap Sian

"Walau konsumsi rumah tangga moderat selama dua kuartal terakhir, namun tetap ada pertumbuhan hingga 0,7%. Melawan ekspektasi bahwa inflasi utama akan turun menjadi 2,9% tahun depan dari estimasi 3,8%," imbuhnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement