JAKARTA - IMF memangkas pertumbuhan di negara berkembang dan Asia di 2019 dan 2020. Hal ini dikarenakan adanya penurunan harga sebagian besar.
Mengutip rilis IMF World Economic Outlook, Jakarta, Selasa (21/1/2020), pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan Asia dipangkas menjadi 5,6% di 2019 dan 5,8% di 2020.
 Baca juga: Ekonomi RI Ditaksir 5,3% pada 2018, Bagaimana dengan Malaysia?
Namun, prospek ekonomi di 2020 tetap tumbuh dibandingkan 2019. Sementara itu di 2021 tetap naik ke 5,9%.
Sebelumnya, IMF merilis data di Oktober 2019 yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9% pada tahun 2019 kemudian di 2020 sebesar 6%.
 Baca juga: Wow! World Bank Taksir Negara Asia Timur dan Pasifik Tumbuh 6,4%
Dari outlook tersebut, penurunan harga sebagian besar mencerminkan revisi ke bawah untuk proyeksi India, di mana permintaan domestik telah melambat lebih tajam dari yang diharapkan di tengah tekanan di sektor keuangan non-bank dan penurunan pertumbuhan kredit.
Pertumbuhan India diperkirakan 4,8% pada tahun 2019, diproyeksikan akan meningkat menjadi 5,8% pada tahun 2020 dan 6,5%. Didukung oleh stimulus moneter dan fiskal serta harga minyak yang lemah.
 Baca juga: Indonesia Mantapkan Kerjasama Ekonomi ASEAN-Amerika Latin, Ini Untungnya
Pertumbuhan di Tiongkok diproyeksikan akan turun dari sekitar 6,1% pada tahun 2019 menjadi 6% pada tahun 2020 dan 5,8% pada tahun 2021. Perang dagang akan berdampak pada ekonomi Tiongkok sebagai hasil dari kesepakatan perdagangan AS-China fase I.
Follow Berita Okezone di Google News