Batavia Pailit, Agen Travel di Yogyakarta Rugi Rp1,5 M

Kuntadi, Jurnalis
Jum'at 01 Februari 2013 15:35 WIB
Calon penumpang tuntut pengembalian tiket Batavia Air. (Foto: Runi Sari/Okezone)
Share :

YOGYAKARTA - Keputusan Pengadilan Tata Niaga Jakarta yang menyatakan pailit, terhadap maskapai penerbangan Batavia Air berbuntur panjang. Sejumlah agen ticketing merugi hingga miliiaran rupiah. Uang deposit yang dibayarkan pesimistis bisa cair.

Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (Asita) DIY Edwin Ismedi Himna mengatakan ada sekira 60 agen yang ikut menjadi korban. Mereka menanamkan deposito untuk pembelian tiket dengan jumlah bervariasi. Totalnya diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar.

"Kita sulit menghitung deposito, tetapi jumlahnya mencapai Rp1,5 miliar," jelas Edwin, di Yogyakarta, Jumat (1/2/2013).

Berkaca dari kasus Mandala Air sebelumnya, nilai deposito itu sulit untuk kembali (refund). Saat itu jumlahnya juga mencapai Rp1 miliar. Sehingga para agen sendiri pesimistis uang deposito itu bisa diurus meskipun ada kurator. Saat itu tidak ada serupiah pun, dana deposito yang bisa kembali.

Asita, ujarnya, akan minta kepada Kementrian Perhubungan untuk membuat regulasi mengenai jaminan uang dan deposito ini. Jangan sampai deposito menjadi satu dengan biaya operasional maskapai yang bersangkutan.

Adanya pembedaan dana in, akan menjadi harapan bagi agen untuk bisa mendapatkan uang mereka kembali. Karena uang deposito tersebut, merupakan hak dari agen dan para calon penumpang yang memegang tiket.

"Batavia harusnya bertanggungjawab terhadap dana deposito ini, jangan dijadikan satu dengan biaya operasional," tuturnya.

Diakuinya, banyak calon penumpang yang mendatangi biro perjalanan ataupun agen tiketing. Mereka meminta pertanggungjawaban atas uang pembelian tiket. Padahal agen juga menjadi korban dengan nilai yang jauh lebih besar.

"Kita ini juga korban, konsumen harusnya memahami ini," tandas pemilik Trend Tours and Travel ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya