JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan memperbanyak Floating Storage Regastification Unit (FSRU) di wilayah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan gas domestik.
"Saat ini sudah ada kepastian pasokan gas untuk kebutuhan domestik. Oleh sebab itu, sebaiknya pemerintah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur FSRU,” ungkap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, di Gedung City Plaza, Jakarta, Jumat (8/2/2013).
Rudi menambahkan, pasalnya FSRU merupakan salah satu kunci keberhasilan pemenuhan kebutuhan gas domestik.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan pasokan gas untuk domestik, di antaranya berasal dari lapangan gas IDD Chevron, Selat Makassar, dengan menyumbang gas 106 kargo sampai 2023. Kemudian lapangan ENI Jangkrik, North East Jangkrik sebanyak 43 kargo yang akan dimulai dari 2016 sampai 2025.
Lapangan Blok Mahakam, dengan menyumbangkan seluruh produksi gasnya sebanyak 16 kargo. Gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) berasal dari Tangguh Papua pada awalnya gas tersebut 100 persen diekspor ke Amerika Serikat (AS). Kemudian Lapangan Tangguh, Papua Train 3 yang menyumbangkan gas alam cair (LNG) sebanyak 40 persen, dan akan memulai produksi pada 2018.
"Saat ini pihaknya bertugas sebagai pencari gas yang akan disuplai untuk memenuhi kebutuhan domestik, hal tersebut sesuai dengan permintaan pemerintah," pungkasnya.
(Widi Agustian)