JAKARTA - Kebijakan pengendalian konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan berdampak pada pelemahan pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan inflasi jangka pendek.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, adanya pelemahan pada pertumbuhan ekonomi akan terkompensasi dari kegiatan menjelang Pemilu 2014, yang dipastikan akan berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.
"Dampak positif pemilu itukan dimulai sejak kegiatan pencalonan anggota legislatif dan pada kegiatan berkampanye," katanya usai pelantikan sebagai Deputi Gubernur BI di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Senin (15/4/2013).
Sedangkan secara jangka pendek, kebijakan tentang BBM bersubsidi dinilai akan menjadikan pertumbuhan ekonomi lebih rendah. "Tapi nantinya akan ada dukungan pertumbuhan ekonomi dari Pemilu. Sehingga, dampak pada kebijakan BBM kepada pertumbuhan ekonomi bisa dikompensasikan dari situ," katanya.
Sedangkan pengaruh dalam jangka panjang, kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di dalam negeri. Meskipun, kebijakan ini akan berdampak pada inflasi.
"Apapun kebijakan BBM, akan berdampak pada kenaikan inflasi jangka pendek. Namun, akan memperkuat nilai tukar rupiah karena impornya lebih baik, dan neraca pembayarannya juga lebih baik," katanya.
(Martin Bagya Kertiyasa)