BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 6,3%

JAKARTA - Dengan diputuskannya asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen dalam Rancangan APBN-P 2013 oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah optimistis target tersebut bisa saja tercapai asal fundamental ekonomi Tanah Air masih baik.

"Kalau saya lihat secara fundamental pertumbuhan ekonomi masih baik dan cukup kuat. Saya rasa kita harus optimistis dengan kesepakatan pemerintah dan DPR soal pertumbuhan ekonomi 6,3 persen dan ini baik untuk ekonomi kita," ujar Halim usai acara Perbankan Roundtable: RUU Perbankan 2013: Permodalan, Kepemilikan, dan Jaminan Simpanan, di Hotel Crowne Plaza, Jakarta, Selasa (4/6/2013) malam.

Halim menjelaskan, memang sampai saat ini kondisi pertumbuhan ekonomi masih bergantung pada negara-negara yang terkena dampak krisis global seperti Amerika, Jepang dan China. Namun demikian saat ini Jepang sudah mulai tumbuh kembali pelan-pelan.

"Ketiga negara inikan sangat berpengaruh untuk pertumbuhan ekonomi kita. Walaupun China sudah mulai tumbuh juga, tapi kita memang melihat ada indikator-indikator pertumbuhan China tidak seperti yang dibayangkan," tukasnya.

Mengingat hal tersebut Halim melanjutkan, saat ini kita harus melihat kondisi ekonomi di negara ini seperti apa. Namun demikian, Halim meyakini saat ini kondisi ekonomi kita masih kuat. "Maka, pasar masih menunggu semua kesepakatan antara pemerintah dan DPR bisa selesai secepatnya dalam RAPBN-P 2013," jelas dia.

Sebagaimana diketahui pada 4 Juni 2013 lalu, Badan Anggaran (Banggar) DPR telah menyetujui asumsi pertumbuhan ekonomi pada Rancangan APBN-Perubahan 2013 sebesar 6,3 persen, dimana pada sebelumnya komisi XI menyetujui pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,2-6,5 persen.‬

‪"Dari semua teman-teman unsur-unsur fraksi pertumbuhan 6,3 persen menjadi kesepakatan bersama, dan dengan memperhatikan catatan-catatan dan dilanjutkan di paripurna, jadi sepakat pertumbuhan adalah 6,3 persen," ucap Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit.

(Widi Agustian)