Sosialisasikan Migas ke Masyarakat, ESDM Bentuk Tim Pelangi

JAKARTA - Masih banyaknya kalangan masyarakat yang belum mengerti betul dalam pengetahuannya di sektor minyak dan gas (migas), Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berniat untuk membuat tim dalam mensosialisasikan dan mengedukasikan terkait dengan migas.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, rencananya tersebut adalah salah satu upaya pembelajaran pada seluruh golongan masyarakat demi meluruskan informasi tentang industri migas. Di mana ini dilakukan karena selama ini sempat beredar informasi yang tidak sesuai.

"Karena itu instansi kami telah membuat tim untuk mensosialisasikannya. Masyarakat dan pakar yang merasa tahu mengenai migas dan kebanyakan merasa tahu itu memberikan info kurang tepat dan masyarakat justru percaya. Kalau tidak melakukan sesuatu, maka yag salah kita," ujar Susilo usai acara peluncuran dan bedah buku "Wajah Baru Industri Migas Indonesia" di Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Susilo menilai, sosialisasi tersebut akan terfokus pada kalangan muda seperti mahasiswa. Pasalnya, jika pemahaman golongan muda mengenai migas tidak sesuai maka ini akan membahayakan. Oleh karenanya, instansi memberikan pelajaran yang general. Dia menyebut, tim sosialisasi tersebut bernamakan Tim Pelangi.

"Kalau melakukan studi general, mahasiswa sudah membaca psc, kebanyakannya mereka itu belum membaca. Padahal itu di psc tidak ada satupun pasal yang proasing. Kementrian ESDM akan memiliki Tim Pelangi untuk memberikan pembelajaran bagaimana industri migas mengenai risiko, sulit dan cost-nya," tukasnya.

Nantinya, tim ini akan memanfaatkan berbagai media dalam melakukan tugasnya seperti buku, komik, film dan cerita dongeng. Dia mengaku, program sosialisasi ini dana yang dianggarkan sebesar Rp16 miliar.

"Kita itu nanti memberikan pembelajaran ke masyarakat yaitu melalui dongeng kebangsaan, melalui film, dan kita juga mencetak buku-buku usaha hulu migas yang isinya pembelajaran, intinya sih kita memeberikan info yang benar, sehingga politis di Senayan, mahasiswa diberikan pemberlajaran," tutup Susilo. (wan)

(Widi Agustian)