BANDUNG - Para pedagang daging ayam di kawasan Bandung Raya mulai besok sepakat mogok berjualan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk protes atas melambungnya harga daging ayam dalam beberapa pekan ini.
"Kita para pedagang sudah melakukan pertemuan dan sepakat mulai besok mogok jualan," kata perwakilan Persatuan Pedagang Pasar dan Warung Tradisional (Pesat) Jawa Barat, Yoyo Sutarya, di Bandung, Kamis (4/7/2013).
Jumlah pedagang ayam di kawasan Bandung Raya cukup banyak. Sebab kawasan Bandung Raya terdiri dari beberapa kabupaten dan kota yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. "Total ada lima ribu pedagang ayam di kawasan Bandung Raya," ungkapnya.
Aksi mogok itu rencanya akan digelar dalam kurun seminggu. Dengan cara itu, diharapkan pemerintah bertindak cepat dan bisa menekan harga daging ayam ke posisi normal. "Idealnya harga daging ayam itu Rp16 ribu dari peternak. Sedangkan harga jual normal di pasaran sekira Rp24-Rp26 ribu," jelas Yoyo.
Sedangkan saat ini, harga daging ayam di peternak mencapai Rp20.500 per kilogram. Di tingkat bandar, harga per kilogram sekira Rp22 ribu. Sedangkan pedagang menjual Rp30 ribu.
Yoyo mengaku khawatir kenaikan akan terus terjadi, apalagi jelang Ramadan dan Idul Fitri. "Sekarang saja harganya segitu, tidak kebayang nanti harganya berapa," tuturnya.
Dengan mogok, pedagang jelas akan kehilangan pendapatan. Tapi menurutnya itu sebuah risiko dan bagian dari perjuangan agar harga daging ayam kembali normal.
Soal aksi mogok, Yoyo menyebut itu sudah dilakukan pedagang ayam di Cianjur dan Cirebon. "Di dua daerah itu, ada sekira 200 pedagang yang sudah mogok dari kemarin," tuturnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)