"Rencana Kenaikan Gas Timbulkan Kepanikan yang Tak Perlu"

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Sabtu 20 Juli 2013 18:39 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berencana menaikan harga gas hulu sebesar 40 persen. Namun, kalangan Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengaku sangat keberatan dengan rencana tersebut.

Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi mengatakan, rencana kenaikan harga gas sebesar 40 persen akan mendorong biaya komponen produksi ikut menaikan harga, sehingga akan menambah beban produksi perusahaan.

"40 persen besar dong terutama pabrik pakai gas naik lagi. PLN pakai gas untuk listrik, industri pakai listrik bakal naik lagi harganya," ungkap Sofjan di Jakarta.

Dia menjelaskan, selain menambah beban produksi perusahaan rencana ini juga memberatkan pengusaha, pasalnya beberapa waktu lalu pengusaha sudah dibebani dengan berbagai kenaikan, seperti kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), serta kenaikan harga BBM subsidi.

"Saya pikir kita perlu bicarakan juga jangan sekaligus mati kita, BBM naik, UMP naik, listrik naik, ini menimbulkan kepanikan yang enggak perlu," tegasnya.

Sekedar informasi, hingga kini, harga gas hulu di dalam negeri sebesar USD5,8 per Milion British Thermal Unit (mmbtu). Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengaku berencana akan menaikkan harga gas sebesar 40 persen menjadi USD8 per mmbtu.

Seperti diketahui pada Juni tahun lalu, pemerintah menaikkan harga gas sebesar 50 persen secara bertahap. Ada pun implementasi ini dilakukan pada September di 2012 dengan kenaikan 35 persen, dan 15 persen per April 2013.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya