JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp11.625-11.585 per USD menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI).
"Rupiah di atas target support Rp11.672 per USD," ungkap Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, dalam risetnya di Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Reza menuturkan, laju nilai tukar Rupiah yang sempat mengalami kenaikan sehari sebelumnya, kembali tertahan seiring sikap pelaku pasar yang wait and see terhadap hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
"Padahal, di sisi lain laju dari dolar AS sedang berada di bawah, dibandingkan nilai tukar euro seiring pernyataan The Fed yang akan tetap mempertahankan suku bunga rendahnya, meski stimulus dikurangi," jelasnya.
Reza menambahkan, selain itu Rupiah juga tidak bergeming terhadap berita positif dari China, dimana nilai Yuan-nya mengalami kenaikan seiring langkah People Bank of China (PboC) yang akan menguatkan penetapan harian atas nilai Yuan, dan akan menguraikan rencana atas pelonggaran pengawasan valas.
Sekadar informasi, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS bertahan di level Rp11.600. Pada perdagangan sore kemarin, Rupiah ditutup di Rp11.660 per USD. Melansir Bloomberg, Rupiah dalam perdagangan non-delivery forward (NDF) kembali melemah 61 poin atau 0,53 persen menjadi Rp11.660 per USD.
(Martin Bagya Kertiyasa)