BBM Naik November, Inflasi Diprediksikan 3,5%

Hendra Kusuma, Jurnalis
Rabu 01 Oktober 2014 15:48 WIB
BBM Naik November, Inflasi Diprediksikan 3,5% (Ilustrasi: Reuters)
Share :

JAKARTA - Presiden dan Wakil Presiden Terpilih telah bersepakat untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sekira Rp3.000 per liter pada November 2014. Kesepakatan tersebut didapat dari hasil pendiskusiannya bersama tim transisi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, kebijakan menaikan harga BBM subsidi pada November 2014 ini akan memberikan efek langsung terhadap besaran inflasi.

"Dampak langsungnya kalau naik Rp3 ribu itu 1,7 persen untuk kenaikan BBM saja. Tapi Kalau tarif angkutan naik, kebutuhan yang lain naik, ya lebih besar lagi. Kalau ada dampak ikutan ya mudah-mudahan jangan sampai lebih dari 3,5 persen lah," kata Sasmito di Kantornya, Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Sasmito menuturkan, dampak besaran inflasi yang sebesar 1,7 persen belum terhitung dengan besaran inflasi yang diakibatkan sektor-sektor lainnya, seperti penyesuaian tarif transportasi dan lain-lain.

"Misalnya naiknya tarif angkutan kota, tergantung naiknya berapa. Kemungkinan bisa di antara berapa ya, bisa sekitar 3 persen kali ya, 3,5 persen lah di November. Semuanya angkanya dan lainnya melakukan penyesuaian-penyesuaian," tambahnya.

Selain tarif angkutan, Sasmito menuturkan, kenaikan harga BBM pada November 2014 akan membuat para industri melakukan biaya produksi. Dirinya memastikan, dampak inflasi yang ditimbulkan dari kenaikan BBM subsidi sekira Rp3.000 dipastikan sekira 3,5 persen.

Berdasarkan gambar empiris itu dampak langsung ya 1,7 persen, dampak lanjutan atau ikutan sebesar itu juga ya mudah-mudahan enggak lebih dari 3,5 persen," tukasnya

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya