JAKARTA - Indroyono Soesilo mengaku seperti mimpi menjadi Menteri Koordinator bidang Maritim. Bahkan dia mengaku kaget saat mendapat telepon dari Jokowi.
Pengakuan itu dilontarkan di depan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert Blake dan para investor AS serta pengusaha Indonesia.
Indroyono bercerita, sebelum pelantikan tanggal 20 Oktober 2014, dirinya sedang berada Roma dan sedang makan malam bersama keluarga.
"Lalu pak Presiden Jokowi menelpon saya, meminta tolong pulang dan akhirnya saya pulang pada 20 Oktober 2014. Waktu itu hari besar pelantikan Pak Jokowi," kata Indroyono di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Indroyono menambahkan, ketika sudah pulang ke Indonesia, Presiden Jokowi langsung mengadakan diskusi tentang aset maritim di Indonesia. Setelah diskusi selesai, dirinya bertanya kepada Jokowi untuk boleh pulang atau tidak.
"Jawaban pak Jokowi enggak boleh. Tapi saya tunggu sampai Sabtu-Minggu tidak ada kabar sama sekali. Namun dua jam sebelum pengumuman kabinet kerja, seseorang dari istana ada yang datang minta datang ke istana untuk menjadi menko maritim," sebutnya.
Untuk itu, dirinya hadir dalam acara ini untuk memaparkan kemajuan dari kementerian baru yang membawahi sektor pariwisata, minyak dan gas, kemaritiman, perikanan dan transportasi.
"Presiden membentuk kemenko baru ini karena dari Tanah Air kita 85 juta hektare harus dieksplorasi dan dimanfaatkan secara maksimal. Ini tugas besar saya untuk mengelola ini. Duduk dengan tim yang sangat kecil, kami mengidentifikasi dan apa yang bisa dilakukan bersama. Ini peluang yang ingin Saya bagikan. Ini dibagi dalamn jangka pendek, menengah dan panjang," beber dia.
(Fakhri Rezy)