JAKARTA - Dalam menentukan kapan dan berapa persisnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap layaknya berkepribadian ganda.
Pengamat Migas Hendrajit mengatakan, dualisme komando antara dirinya dengan Wapres Jusuf Kalla (JK) menjadi salah satu penyebabnya.
" Problemnya adalah jokowi berbentuk kepribadian ganda, dia mencoba alokasikan BBM ke sektor rakyat, inginnya, tapi kemudian ditambah Jokowi berusaha juga menguasai aspek ketatanegaraan menjadi aspek krusial sehingga terkesan sangat menjaga dihadapan kabinetnya," ujar Hendrajit dalam diskusi bertajuk 'Bola Panas BBM' di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2014).
Hendrajit mengatakan, kelompok Soemarno melalui Menteri BUMN Rini Soemarno, merupakan kelompok pemain migas yang disokong Wapres JK, termasuk diantaranya komisaris atau direksi termasuk Dirut baru PT. Pertamina. Padahal, yang memiliki wewenang utama tentu Jokowi.