Menanggapi hal tersebut, Ketua Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kusumaningtuti, mengatakan nelayan memang masih terkucilkan dibandingkan dengan golongan yang lainnya.
"Kalau dari data kita, selama ini nelayan masih minim perhatiannya, dibandingkan golongan pengrajin dan petani," jelas dia di kesempatan yang sama.
Dari sisi perbankan, dia melihat hal ini lantaran risiko kredit nelayan yang jauh lebih besar dibandingkan petani dan pengrajin. Oleh karena itu, perbankan akan berpikir dua kali dalam memberikan kredit pada nelayan.
"Perbankan menilai risikonya lebih besar dari petani dan pengrajin. Jadi mereka lebih hati-hati dalam menyalurkan kredit," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)