Meski demikian, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil meyakini bahwa pergerakan inflasi akibat naiknya harga gas 12 kg yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) tidak akan besar. "Sangat kecil," sebut Sofyan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/1/2014).
Menurut Sofyan, dampak inflasi yang terbesar akan disumbangkan oleh kenaikan harga gas Elpiji subsidi 3 kg. "Yang paling besar itu 3 kg," imbuhnya.
Namun, dirinya memastikan pemerintah tidak akan mengambil kebijakan pengurangan subsidi untuk Elpiji 3 kg. "Iya intinya yang 3 kg kita enggak akan sesuaikan dulu," tukasnya.
Sekadar informasi, PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga gas Elpiji 12 Kilo gram (kg) pada 2 Januari 2015. Harga tersebut mengalami kenaikan Rp1.500 per kg menjadi Rp9.069 per kg dari Rp7.569 per kg. Bahkan, harga jual sampai di agen bisa mencapai Rp11.255 per kg atau secara keseluruhan menjadi Rp134.700 per tabung.
Harga tersebut akan membuat Pertamina untung pada tahun ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang harus menelan kerugian rata-rata setiap tahunnya mencapai Rp5-Rp6 triliun.
(Martin Bagya Kertiyasa)