Nelayan dan Susi Pudjiastuti Berdebat Hebat, Ini Saran Jokowi

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Rabu 08 April 2015 18:28 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Front Bersatu Nelayan (FNB) dari wilayah Pantura Rembang-Brebes, Jawa Tengah, diberikan solusi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perdebatan hebat dengan Menteri Kelauatan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti.

Perdebatan nelayan dengan Susi ini terkait Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang pelarangan penggunaan alat tangkap cantrang. Aturan menteri ini membuat para nelayan menjerit karena akan mengganggu ekonominya.

"Beliau (Jokowi) hanya bilang ‘Kalau sama Bu Susi jangan sama-sama keras’. Mohon maaf pak, kami kan hanya nelayan," jawab Koordinator FNB Bambang Wicaksana di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Menurut Bambang, argumen Susi Pudjiastuti terkait peraturan ini sangat bertolak belakang dengan keinginan para nelayan. Lantaran, Susi memastikan penggunaan alat penangkapan ikan jenis trawl atau pukat atau cantrang tak lagi dibolehkan.

"Bu Susi selalu mengatakan itu trawl, enggak bisa lebih dari September dan lain sebagainya. Katanya (bu Susi) kami akan mendekati Bank. Bank enggak mungkin didekati, kita punya utang di bank yang harus dibayar. Kecuali utang itu dibayar baru kita dikasih lagi," paparnya.

Bambang pun menjelaskan mengenai cantrang yang sudah diatur oleh Susi dalam peraturannya.

"Semacam jaring berkantong yang ditarik atau diangkat. Ini lain dengan trawl Karena trawl punya ciri yang berlainan dengan cantrang. Yang jelas bahasa umumnya, trawl itu untuk menangkap udang, sementara kami menangkap ikan," imbuhnya.

Menurut Bambang, jika para nelayan ini tetap menggunakan cantrang, akan ada tindakan hukum sesuai aturan yang berlaku tersebut.

"Pasti aparat keamanan laut akan menangkap kita. Tapi nanti gejolak sosial yang timbul. Bakar-bakaran lagi. Di Pantura saja ada 12 ribu. Kalau satu cantrang, ABK nya ada 18 orang. Itu baru ABK saja. Ikan hasil alat tangkap cantrang untuk produksi tepung, mi, sosis, filet dan sebagainya," tukasnya.

Seperti diketahui, hari ini para nelayan berdiskusi dengan Presiden Jokowi mengenai kebijakan Menteri Susi Pudjiastuti. Dalam pertemuan tertutup tersebut, diketahui diskusi berjalan alot dan tidak menemukan titik temu. Bahkan diwarnai pertengkaran di hadapan Presiden. Lalu Presiden membisiki Menteri Susi. Setelah itu pemilik maskapai SusiAir pun meninggalkan ruangan.

"Kan (Menteri Susi) duduk di samping Presiden, walaupun bisik-bisik kita juga dengar. ‘Mendingan Bu Susi keluar dulu’," ujar Bambang menirukan gaya Jokowi.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya