Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, pemerintah akan mencoba untuk menerima rekomendasi dari tim yang dipimpin oleh Faisal Basri tersebut. Namun, untuk menyerap rekomendasi tersebut, dirinya mengatakan perlu waktu.
Dia juga memandang bahwa produk baru Pertalite merupakan proses transisi yang dilakukan Pertamina. "Tim RTKM rekomendasinya me-remove RON 88. Kemudian kita katakan perlu waktu secara teknis. Ini mungkin cara Pertamina untuk membuat transisi, kita hormati mudah-mudahan itu membuat pilihan bagi masyarakat," ujar Sudirman di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Kendati demikian, dirinya menegaskan bahwa saat ini premium belum akan dihapus. Saat ini, pemerintah sedang menunggu kesiapan dari Pertamina untuk melakukan hal tersebut.
"Tadi malam, mereka diskusi di kantor Migas, biarkan mereka mencari solusi. Tapi yang pasti premium tidak dihapus sampai Pertamina siap," tegasnya.
(Rizkie Fauzian)