Peritel Jadi Stabilisator Inflasi Saat Ramadan

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Sabtu 04 Juli 2015 18:33 WIB
Ilustrasi Toko ritel. (Foto: OKezone/Runi)
Share :

DEPOK - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku lega inflasi yang diumumkan masih di kisaran angka 7 belum mencapai dua digit. Pasalnya, para pengusaha ritel adalah pihak yang paling berperan selama Ramadan dan Lebaran.

"Inflasi itu bisa terjadi karena ketidakstabilan harga sehingga orang akhirnya bisa menahan pembelian karena barangnya enggak ada. Banyak faktor yang membuat harga bisa meningkat. Pada saat Ramadan dan Lebaran kami disebut stabilisator inflasi," kata Ketua Umum Aprindo Roy Nicolas Mandey, Sabtu (4/7/2015).

Menurutnya, para pengusaha ritel telah menambah stok barang tiga sampai enam bulan sebelumnya di toko. Sehingga, ketersediaan barang dipastikan dapat membuat konsumen tenang.

"Barang pasti ada, harga bisa stabil dan tentunya tidak dipermainkan situasi pasar atau market. Tidak terjadi peningkatan inflasi. Barang langka, atau ada oknum, kartel yang selalu ambil kesempatan di musim ini dongkrak inflasi," jelasnya.

Aprindo mengatakan, pemerintah harus cermat dalam hal melakukan operasi pasar. Menurutnya, aturan yang diterbitkan juga harus dibarengi dengan pengawasan.

"Kami sambut baik bila pemerintah buat BPN, Badan Pangan Nasional. Sehingga situasi seperti ini harga tak menentu harus ada yang atur dan mengawasinya dalam satu badan," ungkapnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya