JAKARTA - Peluncuran Pertalite, BBM anyar yang sudah digadang-gadangkan sejak beberapa bulan lalu, menimbulkan beragam tanggapan dan pandangan berbeda dari berbagai pihak. Tak sedikit yang memandang bahwa hal tersebut merupakan cara Pertamina untuk menutupi kerugian dari penjualan Premium.
Salah satu pihak yang berpandangan seperti itu yakni Pengamat Kebijakan Energi-IRESS Marwan Batubara. Menurutnya Pertamina saat ini tengah merugi, akibat dominasi pemerintah dalam menetapkan harga jual Premium. Padahal pemerintah memutuskan tidak ada subsidi untuk Premium dan harganya mengikuti kondisi pasar.
"Kalau bicara Pertalite, mungkin ini cara Pertamina untuk mengurangi kerugian akibat terpaksa menjual premium yang harganya masih dikendalikan Pemerintah," tutur Marwan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/7/2015).
Marwan menjelaskan, Pertalite yang mempunyai kandungan RON90 merupakan BBM nonsubsidi yang penetapan harganya sepenuhnya dipegang oleh Pertamina. Pasalnya Pertalite bukan jenis BBM yang termasuk dalam Perpres No.191/2014 terkait perhitungan harga BBM.
"Penetapan harga Pertalite tidak tunduk pada aturan perpres 191 seperti halnya Pertamax, sehingga keuntunganya sudah terukur," imbuhnya.