Kinerja Satu Tahun Kementerian Perindustrian

Dhera Arizona Pratiwi, Jurnalis
Kamis 19 November 2015 15:41 WIB
Menteri Perindustrian Saleh Husin (Foto: Okezone)
Share :

Okezone mendapat data, semula target Kemenperin 6,3-6,8 persen tapi baru-baru ini dikoreksi jadi 5,5 persen pada kuartal III-2015, apa kira-kira yang harus dikoreksi?

Iya salah satu bahwa situasi ekonomi global melemah tak mungkin kita memaksakan diri untuk tetap kekeuh ‘pokoknya pertumbuhan industri tetap bagus’. Kita ya harus realistis, apalagi tahun ini tinggal beberapa bulan, dan sudah akhir tahun. Yaa, mungkin katakan paling 5,5 persen. Itu paling yang kita bisa. Kalau bisa masuk beberapa bulan ini bisa naik hingga 5,5 persen itu suatu yang bisa kita berikan.

Tentunya kita bisa liat situasi apa saat ini, kan dengan situasi global sat ini kan tidak bisa memaksakan tumbuh tinggi enggak mungkin itu.

 

Setelah Pak Jokowi mengeluarkan beberapa paket kebijakan, kementerian yang bapak pimpin juga mengeluarkan beberapa stimulus-stimulus, apa saja?

beberapa paket kebijakan yang tentu dilakukan diambil pemerintah salah satu agar bagaimana mempercepat laju perekonomian itu sendiri. Karena dengan situasi arus perubahan ekonomi global itu pemerintah harus mengambil langkah-langkah menarik investasi, memberikan kemudahan pelaku usaha dengan berbagai kebijakan-kebijakan. Misalnya tentang penurunan biaya energi, untuk gas maupun listrik terutama jam-jam sibuk, dan juga biaya solar. Kan ini kita tahu bahwa ini mempengaruhi biaya logistik, misalnya untuk angkutan trucking atau juga mobilisasi kapal-kapal kita yang selama ini menggunakan solar menurunkan costnya sendiri.

Selain itu juga kebijakan pemerintah soal pengupahan, ini kan satu kepastian pelaku usaha maupun kepada para pekerja itu sendiri dalam range waktu tertentu bisa memprediksi apa yang cost itu sendiri. Apakah itu dalam lima tahun bisa membuat kalkulasi para pelaku usaha maupun pekerja dapat suatu kepastian upaya yang akan didapatnya, maupun juga kebijakan-kebijakan lain dalam memberikan insentif fiskal dalam membangun kawasan industri terutama dalam remote-remote area akan memberikan insentif dalam memberikan investasi.

Di samping itu juga memberikan kemudahan-kemudahan yang diluncurkan melalui BKPM atau Badan Pertanahan Nasional. BKPM mengurus bagian perizinan yang cukup dengan tiga jam bisa melakukan konstruksi di kawasan industri, dan BPN pengurusan harinya dipersingkat. Ini yang tentu langkah-langkah yang dilakukan pemerintah, tentu ini yang menjadi suatu memberikan rasa nyaman dan ketertarikan kepada dunia usaha untuk mereka lebih mudah untuk melakukan aktivitas usahanya.

Bagaimana respons pelaku industri terhadap paket kebijakan Jokowi?

Plus minus pasti ada kalau melihat paket kebijakan tersebut banyak respons positif yang diberikan dunia usaha, kita bisa melihat arus investasi yang masuk itukan cukup besar terutama untuk PNDM maupun PMA, dan pemerintah tidak berhenti dari paket-paket yang telah diberikan sampai ke IV (hingga kuartal III) tidak berhenti di situ saja, akan terus.

Paket kebijakan Jokowi tidak berhenti sampai di situ saja. Akan terus dengan tujuannya adalah selama tahun berjalan menjabat yang masih ada hal-hal yang menyulitkan dunia usaha itu akan terus-terusan diregulasi. Diregulasi aturan-aturan yang dalam rangka mempermudah dunia usaha.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya