"Proyek ini disebut proyek langit biru karena produknya ramah lingkungan sesuai dengan standar Euro IV," tuturnya di Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (26/11/2015).
Dwi mengatakan, proyek yang ditargetkan rampung dalam 34 bulan sejak penandatanganan kontrak tersebut terbagi menjadi tiga kegiatan utama, yakni melakukan revamping dengan mengubah pola operasi Unit Platforming I dari fix bed catalyst menjadi continuous catalyst regeneration, membangun unit baru berupa Light Naphtha Hydro treating dan Isomerization dengan kapasitas 21.500 barel per hari, serta pembangunan unit baru berupa utilitas dan offisite.
Proyek yang memakan investasi senilai USD392 juta tersebut ditargetkan mampu mendorong kapasitas produksi RON 92 Refinery Unit IV sebesar 91 ribu barel per hari.
"Dengan demikian, impor HOMC juga dapat ditekan dengan signifikan,” pungkasnya.
(Fakhri Rezy)