JAKARTA - Guna tetap beroperasi di tengah kondisi anjloknya harga minyak dunia di level USD28 per barel, maka PT Pertamina (Persero) harus berpikir keras dalam melakukan efisiensi.
Selain memangkas 30 persen cost production di hulu, Pertamina melakukan review di hilir. Hal ini dilakukan supaya mengcover kegiatan di hulu di tengah kondisi anjloknya harga minyak.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetijpto menjelaskan di hilir akan dilakukan perbaikan tata kelola, distribusi dan efisiensi. Kemudian renegosiasi dari beberapa kontrak jasa dengan pihak lain, untuk supply dari growth maupun Produk Pertamina.
"Selain itu, masalah bonus dan kesejahteraan karyawan, kalau memang itu kita masih membutuhkan dan memang dalam proses bisnisnya tidak bisa mengejar terhadap ini (anjloknya harga minya), ya kita harus puasa," ujarnya di Aryaduta Hotel, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Dwi menambahkan, langkah paling akhir yang dilakukan Pertamina dalam efisiensi di hilir adalah pengurangan tenaga kerja. Tapi langkah sebelum akhir itu adalah masalah kesejahteraan. "Kita lihat, sampai akhir Januari kita akan coba lihat proses bisnis lain,kalau tidak bisa. Februari awal baru kita ambil kesimpulan," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)