Baru 2 Bulan, Pemerintah Utang hingga Rp102 T

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Sabtu 12 Maret 2016 16:06 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

Pemenuhan target penerbitan SBN sebagai bagian dari pembiayaan utang yang ditetapkan oleh pemerintah dan DPR, senantiasa dilakukan dengan mempertimbngkan berbagai hal termasuk kondisi likuiditas pasar keunagan.

Hal ini disebabkan SBN tidak hanya digunakan untuk membiayai defisit, tetapi juga digunakan untuk mendukung pengembangan pasar keuangan domestik, membrikan alternatif investasi bagi investor domestik dan memberikan acuan yield bagi sektor korporasi yang memerlukan pendanaan pasar keuangan.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2016, pemerintah melakukan percepatan belanja untuk pembangunan infrastruktur yang direncanakan dapat dimulai awal 2016. Pendanaan untuk membiayai percepatan belanja ini bersumber dari utang. Pemerintah telah menerapkan strategi front loading penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dengan mempertimbngkan kondisi likuiditas di pasar keuangan domestik agar tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan yaitu kekeiringan likuiditas.

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah melalui pre-funding APBN 2016 dengan menerbitkan SBN pada akhir 2015 sebesar Rp63,5 triliun, yang berasal dari penerbitan SUN valas sebesar USD3,5 miliar atau Rp48,5 triliun dan private placement sebesar Rp15 triliun yang didominasi dari investor asing sebesar Rp14 triliun. Selanjutnya pemerintah secara reguler melakukan penerbitan SUN dan Sukuk di pasar domestik.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya