WASHINGTON - Puluhan juta nama berasal dari berbagai negara di dunia terkuak dalam Panama Papers. Nama-nama yang tercantum pun diyakini melakukan pencucian uang dan penggelapan pajak. Bahkan, tak sedikit pula nama-nama orang Indonesia tercantum di dalamnya.
Menanggapi hal tersebut, Managing Director dan Chief Operating Officer (COO) World Bank, Sri Mulyani menceritakan pengalamannya ketika menjabat sebagai Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2005-2010. [Baca juga: Meski di Washington, Sri Mulyani Soroti Panama Papers Indonesia]
Sebagai mantan Menteri Keuangan (Menkeu) saat itu, dia melihat langsung betapa lemahnya sistem perpajakan di Indonesia. Alhasil, hal ini mengikis kepercayaan publik dan memungkinkan terjadinya sistem ekonomi yang menjadi musuh utama sistem ekonomi Pancasila, yakni kapitalisme kroni.