Dengan pembubaran Petral ini, kata Dwi, negara dapat melakukan penghematan hingga Rp2,5 triliun per tahun. Dengan begitu, negara dapat melakukan efisiensi pada sektor energi yang saat ini tengah mengalami fluktuasi harga.
"Kenapa kita bubarkan petral? Dengan upaya yang lebih baik, kita bisa menghemat USD208 juta atau Rp2,5 triliun," tegas Dwi.
Saat ini, secara bertahap mulai terungkap mengenai kerugian negara secara keseluruhan dari produksi Petral. Untuk itu, rencana ini berhasil membuka pintu masuk bagi negara untuk dapat menelusuri praktik-praktik kecurangan dalam industri migas.
"Tapi sekarang mulai terungkap dan akan menjadi pintu masuk untuk ke depannya," tukas Dwi.
(Dani Jumadil Akhir)